Lanjutan Liga 1 Dimulai Akhir November, Benarkah?
Liga 1 merupakan salah satu hajatan sepak bola tahunan Indonesia yang dinantikan banyak pihak. Sayangnya, liga harus dihentikan sementara akibat tragedi Kanjuruhan. Berdasarkan update terbaru, lanjutan Liga 1 akan dimulai pada akhir November mendatang.
Dihentikannya Liga 1 benar-benar memberikan dampak yang buruk bagi banyak pihak. Tidak hanya klub dan pemain saya yang merugi, masyarakat umum pun turut merasakan dampaknya.
Latar Belakang Dihentikannya Liga 1
Seperti yang sudah disebutkan di awal, Liga 1 sepak bola Indonesia dihentikan secara paksa bukan tanpa sebab. Ini merupakan buntut dari tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang yang menewaskan 131 orang serta membuat 700-an orang lainnya mengalami luka-luka.
Kekalahan Arema Malang
Tragedi ini terjadi usai pertandingan antara tuan rumah Arema Malang melawan Persebaya Surabaya. Sayangnya, tuan rumah harus menelan pil pahit kekalahan dari sang tamu. Skor akhirnya 2-3 yang berarti kemenangan bagi Persebaya.
Menurut saksi yang berada di stadion pada 1 Oktober lalu, ada beberapa penonton yang turun ke lapangan untuk memberikan semangat kepada pemain Arema. Suasana masih tenang-tenang saja, bahkan para pemain Persebaya masih sempat melakukan selebrasi untuk mensyukuri kemenangannya.
Penonton yang Turun ke Lapangan Semakin Banyak
Namun situasi tiba-tiba memanas, entah ada provokasi dari mana, penonton yang turun ke lapangan semakin banyak. Gerak-gerik mereka seperti marah dan ingin melampiaskan emosinya atas kekalahan Arema.
Suasana mulai ricuh hingga aparat TNI dan Polri harus mengawal para pemain dan pelatih untuk masuk ke ruang ganti. Mereka sampai dengan selamat di ruang ganti.
Sementara itu, suasana di lapangan semakin chaos. Polisi dan TNI mencoba memperingatkan massa dengan berbagai cara. Mulai dengan berbicara baik-baik, membentak, hingga akhirnya memukul menggunakan pentungan yang dibawanya.
Perilaku kasar dari aparat ini memancing kemarahan dari suporter. Situasinya pun berganti menjadi adu pukul antara aparat dengan suporter.
Tembakan Gas Air Mata
Karena suasana semakin tidak terkendali, tiba-tiba ada tembakan gas air mata yang dimaksudkan untuk menenangkan dan membubarkan massa yang berada di lapangan sepak bola. Namun aparat salah perhitungan.
Gas air mata justru membuat suasana di Kanjuruhan malam itu semakin chaos. Suporter berdesakan untuk menyelamatkan diri. Seperti yang sudah diketahui, gas air mata memang membuat mata sangat pedih.
Banyak suporter yang lari ke arah tribun karena dianggap aman dari gas air mata. Sayangnya, beberapa saat kemudian gas air mata juga ditembakkan ke arah tribun. Hal ini membuat semua suporter panik. Mereka pun berdesakan menuju pintu keluar stadion.
Di tengah desakan, banyak orang yang jatuh karena tidak kuat atau kehabisan napas. Akibatnya, banyak korban luka hingga meninggal dunia. Jumlahnya mencapai ratusan. Peristiwa ini benar-benar menggoreskan luka bagi persepakbolaan Indonesia.
Lanjutan Liga 1 Direncanakan Berlangsung Akhir November?
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan atau Iwan Bule menyampaikan bahwa lanjutan Liga 1 masih dalam tahap pembahasan dengan pihak-pihak terkait. Pihaknya belum bisa memastikan kapan liga tertinggi Indonesia ini akan digelar.
Sebelumnya, ada wacana yang sempat beredar luas, yaitu Liga 1 akan segera dilanjutkan pada akhir November. Lebih tepatnya pada tanggal 25 November 2022 mendatang. Namun dari pihak PSSI maupun PT LIB selaku operator pertandingan belum memberikan keterangan lebih lanjut.
Rencana berlanjutnya Liga 1 saat ini masih dalam perundingan oleh Satgas Transformasi PSSI. Seperti yang sudah diketahui, satgas ini dibentuk untuk memperbaiki kualitas dunia sepak bola Indonesia pasca tragedi Kanjuruhan.
Adakah Aturan Baru Pasca Tragedi Kanjuruhan?
Belum ada pihak yang mengonfirmasi terkait ada atau tidaknya aturan baru di pertandingan Liga 1 pasca tragedi Kanjuruhan. Kalau ada aturan baru mengenai jumlah penonton, kualifikasi stadion, dan sebagainya, tentu akan diumumkan oleh pihak penyelenggara.
Meski belum diumumkan secara resmi, PT LIB selaku operator Liga 1 sudah membuat skema untuk mengatur penonton saat liga kembali digelar nanti. Hal ini diungkapkan oleh Mochamad Iriawan selaku Ketua Umum PSSI yang berhasil ditemui beberapa waktu lalu.
Dirinya mengatakan bahwa penonton Liga 1 akan dibuat sistem bubble to bubble. Namanya juga akan diganti menjadi klaster. Mirip dengan aturan penonton seperti saat pandemi Covid 19 yang lalu.
Kemungkinan, pertandingan awal akan dimulai tanpa penonton. Selanjutnya, penonton diperbolehkan datang ke stadion langsung, tapi hanya 20% saja. Jumlah ini terus bertambah jika penonton tertib.
Kerugian Akibat Berhentinya Liga 1
Masyarakat secara umum memang sangat menantikan lanjutan Liga 1 segera digelar. Pasalnya, banyak kerugian yang terjadi akibat dihentikannya Liga 1 untuk waktu yang belum bisa dipastikan ini. Setidaknya ada 4 kelompok besar yang menderita kerugian dari peristiwa ini.
Klub dan Pemain
Pihak pertama yang dirugikan oleh berhentinya Liga 1 di Indonesia adalah klub sepak bola dan pemainnya. Ada 18 klub yang berjuang memperebutkan gelar juara di Liga 1, antara lain:
- RANS Nusantara FC
- PSS
- PSM
- PSIS
- Persira
- Persis
- Persikabo 1973
- Persik
- Persija
- Persib
- Persebaya
- Madura United
- Dewa United
- Borneo FC Samarinda
- Bhayangkara FC
- Barito Putera
- Bali United
- Arema FC
Klub atau tim sepak bola di atas masih harus tetap membayarkan gaji pemain meskipun liga mandek. Kerugian finansial yang harus ditanggung oleh klub tidak main-main karena hal ini.
Bagi para pemain, khususnya pemain klub yang juga tergabung dalam Timnas akan kehilangan jam terbang yang seharusnya. Karena liga dihentikan, jam terbangnya pun tidak bertambah.
Terlebih sesaat lagi akan ada gelaran sepak bola AFF. Pemain mungkin akan kurang siap menghadapinya karena jam bermainnya berkurang drastis. Begitulah yang dituturkan oleh Teddy Tjahjono, Direktur Persib Bandung.
Sponsor
Sponsor merupakan salah satu elemen penting dari sebuah klub sepak bola. Salah satu sumber pemasukan terbesar klub berasal dari sponsor ini. Sebagai gantinya, klub akan memasang logo sponsor di jersey pemain sebagai media promosi.
Secara tidak langsung, berhentinya Liga 1 akibat tragedi Kanjuruhan juga merugikan para sponsor. Pasalnya, promosi mereka melalui jersey pemain terhenti. Meski begitu, banyak sponsor yang memahami bahwa terhentinya Liga 1 bukan keinginan dari klub.
Pedagang
Saat ada pertandingan Liga 1 yang digelar di stadion, banyak pedagang yang memanfaatkan momentum ini untuk menjual produknya. Mulai dari makanan, minuman, hingga merchandise baik resmi maupun tidak resmi.
Kalau Liga 1 mandek seperti yang sekarang terjadi, pedagang tentu merugi. Jualannya jadi tidak laku dan penghasilannya berkurang drastis.
Suporter
Pihak terakhir yang dirugikan dari berhentinya Liga 1 adalah suporter. Mereka tidak bisa mendukung tim kesayangannya bermain. Banyak juga yang menjadikan pertandingan Liga 1 sebagai hiburan. Tapi sekarang sedang diliburkan.
Semua pihak berharap lanjutan Liga 1 segera digelar. Walau bagaimana pun, Liga 1 memang harus diselesaikan. Tidak hanya untuk mencari siapa juaranya, tapi juga untuk kepentingan semua pihak.