Ini Perusahaan Teknologi yang Lakukan PHK Massal Pada Karyawan

Perusahaan Teknologi

Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada karyawan terjadi sejak tahun 2022 hingga saat ini. Beberapa perusahaan teknologi besar memecat ribuan karyawannya dengan berbagai pertimbangan, baik terkait pengurangan biaya, inflasi, maupun efektivitas kinerja perusahaan.

Tindakan PHK besar-besaran tentu membuat para karyawan yang terkena dampak harus rela melepaskan pekerjaan mereka. Perusahaan pun akan memenuhi kewajibannya dengan membayar pesangon sesuai dengan peraturan yang berlaku kepada karyawan tanpa terkecuali.

Daftar Perusahaan Teknologi yang Lakukan PHK Massal Terhadap Karyawan

Anda tentu tidak asing lagi dengan berbagai perusahaan yang bergerak di bidang teknologi seperti Microsoft, Google, hingga Meta. Perusahaan-perusahaan tersebut serta beberapa perusahaan lainnya muncul dengan kabar PHK massal yang cukup mengejutkan seperti berikut ini.

1. Microsoft

Microsoft

Perusahaan multinasional teknologi yang berpusat di Amerika Serikat, Microsoft telah melakukan PHK terhadap sejumlah kecil karyawannya pada tahun 2022. Hal ini terjadi akibat perubahan struktural setelah pembuat perangkat lunak memulai tahun fiskal 2023.

Satu bulan kemudian, tepatnya pada 30 Juni 2022, Microsoft kembali melakukan pemecatan terhadap karyawannya sebanyak 221 orang. Saat itu, perusahaan mengungkapkan bahwa tujuan PHK adalah untuk mengevaluasi prioritas bisnis secara teratur dan penyesuaian struktural yang sesuai.

Tidak hanya itu, Microsoft kembali melakukan PHK terhadap 1.000 karyawannya pada Oktober 2022. Pada awal 2023, perusahaan ini melakukan hal yang sama kepada 11.000 karyawannya yang berasal dari berbagai divisi.

2. Meta

Meta

Raksasa teknologi Meta pertama kali melakukan PHK massal setelah 18 tahun berdiri. Pada 9 November 2022, Induk Facebook ini memecat karyawannya sebanyak 11.000 orang atau 13% dari 87.314. Hal ini terjadi karena adanya lonjakan biaya serta pelemahan pasar iklan.

CEO Meta, Mark Zuckerberg, mengungkapkan bahwa PHK tersebut adalah keputusan tersulit yang pernah dilakukan dalam sejarah berdirinya perusahaan. Baru-baru ini, Mark kembali membuat pengumuman PHK melalui website Meta tepatnya pada 15 Maret 2023.

Perusahaan ini berencana akan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 10.000 karyawannya yang ditargetkan selesai dalam beberapa bulan kedepan. Tindakan ini berhubungan dengan rencana efisiensi perusahaan. Selain itu, sekitar 5.000 lowongan kerja karyawan juga akan ditutup.

3. Amazon

Amazon

Raksasa e-commerce Amazon juga memberikan pengumuman yang mengejutkan terkait pemutusan hubungan kerja terhadap karyawannya. Informasi ini diperoleh berdasarkan postingan yang dibuat di blog resmi perusahaan yang menjelaskan terkait PHK kepada lebih dari 18.000 pada November 2022.

CEO Amazon, Andy Jessy mengungkapkan bahwa gelombang PHK tersebut akan berlanjut pada awal 2023. Sesuai dengan pernyataannya, pada Januari 2023 Amazon benar-benar merumahkan karyawan dalam jumlah yang sangat besar yaitu sekitar 18.000 orang.

Penyebab PHK massal ini dijelaskan bahwa karena kondisi ekonomi global yang tidak stabil. Terbaru, Amazon membuat pengumuman PHK pada 21 Maret 2023 untuk 9.000 karyawan. Perusahaan secara tegas berjanji akan memenuhi hak-hak karyawan korban PHK melalui pemberian pesangon.

4. Google

Google

Perusahaan teknologi raksasa Google membuat pengumuman PHK massal pada hari Jumat, 20 Januari 2023 terhadap 6% karyawannya atau sebanyak 12.000 orang. Tindakan pemutusan hubungan kerja ini mengejutkan seluruh karyawan karena dinilai sangat tiba-tiba.

Banyak dari mereka yang mempertanyakan apa yang penyebab dari pemberhentian tersebut. Karyawan mengungkapkan bahwa mereka kebingungan karena tiba-tiba tidak dapat mengakses beberapa properti perusahaan.

Karyawan yang menjadi korban PHK adalah mereka yang sudah lama bekerja di Google maupun yang baru mendapatkan promosi. Hal inilah yang menambah daftar pertanyaan mengapa perusahaan ini melakukan PHK tanpa adanya penjelasan secara terbuka dan transparan.

5. Salesforce

Salesforce

Perusahaan perangkat lunak berbasis cloud, Salesforce memangkas jumlah karyawan sekitar 10% atau 7.000 orang dan menutup beberapa kantornya. Hal ini dilakukan setelah perekrutan besar-besaran yang terjadi secara cepat saat pandemi Covid-19.

Pada akhir kuartal ketiga 2022, jumlah karyawan yang bekerja di Salesforce hampir 80.000 orang. Jumlah tersebut bertambah dari 70.000 orang pada tahun sebelumnya. Artinya, hanya dalam kurung waktu satu tahun perusahaan ini merekrut 10.000 karyawan.

Peningkatan jumlah karyawan yang membengkak tersebut mengakibatkan perusahaan harus mengeluarkan biaya operasional yang besar pula. Oleh karena itu, tindakan PHK dinilai sebagai solusi untuk memangkas biaya sekitar $1,4 miliar hingga $2,1 miliar.

Sementara itu, pada kuartal keempat hanya tercatat $800 juta hingga $1 miliar. Dengan demikian, Salesforce resmi melakukan PHK massal dan menunda beberapa proyek baru hingga semua biaya dapat dikontrol dengan baik. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan teknologi raksasa sejak tahun 2022. Perusahaan-perusahaan tersebut diantaranya Microsoft, Meta, Amazon, Salesforce, dan Google. Semuanya memangkas ribuan karyawannya dengan berbagai pertimbangan.