Kompetisi Mulai Berjalan, Ini 8 Klub Ternama yang Menjadi Peserta IBL 2023
Basket menjadi salah satu cabang olahraga yang diminati masyarakat Indonesia. Bentuk keseriusan negara dalam mengembangkan potensi pebasket Tanah Air adalah melalui Indonesia Basketball League (IBL) yang ada setiap tahun. Penasaran siapa saja peserta IBL 2023? Simak lanjutannya di sini!
IBL sendiri merupakan kompetisi basket tertinggi di Indonesia. Para peserta berasal dari klub ternama yang sudah menorehkan banyak prestasi. Kompetisi ini sudah mulai sejak tanggal 14 Januari di GOR Merpati Bali.
Akan ada delapan kota penyelenggara IBL 2023. Setelah Bali, seri kedua akan berlangsung di Malang (28 Januari – 4 Februari). Kemudian, di DBL Arena (11-18 Februari), Sritex Arena Solo (25 Februari – 4 Maret), Knights Stadium Semarang (11-18 Maret), GOR Among Rogo Yogyakarta (24-31 Mei), C’Tra Arena Bandung (4-11 Juni), dan terakhir di Britama Arena Jakarta (17-24 Juni).
Daftar Peserta IBL 2023
Tentu saja kompetisi ini akan mempertemukan sejumlah klub berpotensi Tanah Air. Dari catatan, berikut daftar tim yang positif mengikuti IBL 2023.
1. Satria Muda Pertamina
Pertama, ada klub bola yang selalu membawa pulang gelar juara IBL. Satria Muda Pertamina merupakan klub profesional milik Erick Thohir yang berbasis di Jakarta.
Mereka memulai karirnya pada tahun 1993 melalui KOBATAMA. Itu adalah liga basket tertinggi di Indonesia pada tahun tersebut. Pada kompetisi pertama, mereka sudah mampu membawa pulang piala.
Tentu hal ini menjadi tombak kepercayaan diri Satria Muda. Sebagai tim profesional, Satria Muda terus mempertahankan kualitas para pemainnya. Kebanyakan pemain mereka merupakan eks tim nasional yang pernah membela Indonesia di kompetisi basket dunia.
Beberapa nama unggulannya adalah Wendha Wijaya, Rony Gunawan, Denny Sumargo, Youbel Sondakh, Amin Prihantono, dan Faisal Julius Achmad. Hingga kini, Satria Muda Pertamina sudah mengantongi segudang prestasi.
2. Pelita Jaya Bakrie
Tak mau kalah, Pelita Jaya Bakrie juga turut menjadi peserta IBL 2023. Berbasis di Jakarta, klub ini sudah pernah meraih gelar juara IBL sebanyak tiga kali dari total 25 pertandingan.
Prestasi Pelita Jaya terus melonjak sejak manajemen baru, kelompok bisnis Bakrie. Dalam kurung waktu lima tahun, mereka sudah membawa pulang banyak piala, baik dalam kompetisi lokal maupun nasional.
Kaum muda lebih mendominasi Pelita Jaya Bakrie. Salah satu pemain unggulan mereka adalah Yesaya Saudale yang usianya baru 22 tahun. Meskipun muda, namun performa pemain Pelita Jaya Bakrie tidak perlu kamu ragukan lagi.
3. Amarta Hangtuah
Selanjutnya, ada tim yang sudah ada sejak tahun 1995. Amarta Hangtuah tidak bisa menjadi pesaing yang dianggap remeh. Catatan prestasinya sudah ada sejak masa KOBATAMA, NBL Indonesia, sampai IBL.
Pada era NBL Indonesia, Hangtuah selalu langganan Championship Series. Sayangnya, langkah mereka selalu terhenti saat bertemu dengan kekuatan basket Indonesia, seperti Aspac, CLS Knights, dan Pelita Jaya.
4. Bali United Basketball Club
Dari Pulau Dewata, ada klub basket ternama Bali United Basketball Club. Klub ini terbilang masih sangat baru karena lahir pada tahun 2020. Mereka menjalani debut perdananya pada IBL 2021.
Pengalaman dua tahun berkarir di dunia basket Tanah Air sepertinya sudah cukup untuk Bali United kembali bersaing di IBL 2023. Apalagi, kini pertahanannya dilengkapi dengan pemain profesional, seperti tri Adnyana Loka, Cokorda Raka, dan Putu Donnie Hermawan.
5. Evos Thunder Bogor
Nama Evos pasti sudah tidak asing lagi di dunia e-sport. Evos memang merupakan klub e-sport terbesar di Indonesia. Seakan tak puas dengan pencapaiannya, Evos mulai mengibarkan nama mereka dalam dunia basket.
Evos Thunder Bogor baru lahir pada tahun 2021. Meskipun usia klubnya masih sangat muda, tapi namanya sudah dikenal di Indonesia, Thailand, Filipina, dan Singapura. Karena usianya yang masih sangat muda, Evos Thunder Bogor mencoba peruntungan dengan menjadi peserta IBL 2023.
6. Mountain Gold Timika
Selanjutnya, ada klub Mountain Gold Timika. Klub ini hadir sejak tahun 1994 dengan nama NSH GMC. Awal mula terbentuknya hanya dari pemuda yang tinggal di suatu kompleks olahraga. Antusias dari para pemuda berhasil menggugah seorang pengusaha timah, Na Sioe Hauw.
Kerja sama tersebut mampu menghasilkan nama klub baru. Pada tahun 2007, mereka memulai debutnya di level amatir dengan menjuarai kompetisi Divisi II DKI Jakarta. Sementara untuk tingkat profesional, mereka sempat meramaikan babak playoff IBL 2016/2017.
Nama NSH Mountain Gold Timika baru ada sejak tahun 2020. Kala itu, mereka melakukan merger dengan salah satu klub basket asal Timika.
7. RANS PIK Basketball
Raffi Ahmad merupakan salah satu artis ternama Tanah Air yang melebarkan sayap bisnisnya kemana-mana, termasuk dalam bidang olahraga. RANS PIK Basketball merupakan hasil besutan Raffi Ahmad, Dito Ariotedjo, dan Rudy Salim.
Baru berdiri pada tahun 2021, mereka sudah serius berlaga untuk kategori basket nasional. Bersama dengan RANS Nusantara dalam ajang sepak bola, Raffi Ahmad hendak menunjukkan dukungannya terhadap kemajuan industri olahraga Tanah Air.
8. West Bandits Solo
Kebanyakan klub basket yang menjadi peserta IBL tahun 2023 memang berasal dari ibukota Jakarta. Namun, hal itu tidak membuat West Bandits Solo takut. Klub ini baru berdiri pada tahun 2018 sebagai komunitas penyalur hobi saja.
Tak disangka, West Bandits Solo malah kini berhasil menembus kompetisi nasional. Mereka memulai debutnya pada tahun 2020 lewat IBL. Wests Bandits Solo akan main dengan sejumlah pemain berbakat Tanah Air melawan klub basket ternama lainnya.
Dari daftar di atas, bisa kamu lihat jika kebanyakan peserta IBL 2023 merupakan klub baru yang mencoba peruntungan di dunia basket nasional. Namun, bukan berarti klub terdahulu bisa menganggap remeh mereka. Meskipun baru, semua tim tetap menunjukkan keseriusannya dalam berlaga.