Tim Sepakbola Indonesia Gagal Ikut Piala Dunia, Status Tuan Rumah Dicabut!

Tim Sepakbola Indonesia

Penantian tim sepakbola Indonesia untuk unjuk diri di Piala Dunia U-20 2023 harus gugur di tengah jalan. Hal ini terjadi karena adanya pembatalan status tuan rumah sekaligus tidak boleh ikut bertanding. Kabar ini tentu menjadi pukulan tersendiri bagi seluruh pihak yang terlibat termasuk masyarakat.

Hampir empat tahun Indonesia melakukan berbagai persiapan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Kemunculan berbagai isu serta polemik terkait pelaksanannya membuat FIFIA sebagai induk organisasi sepakbola dunia mengambil tindakan tegas dan membatalkan status tuan rumah tersebut.

Tim Sepakbola Indonesia Gagal Ikut Piala Dunia U-20 2023 dan Status Tuan Rumah Dicabut

Pada awalnya, semua masih berjalan dengan lancar hingga akhirnya muncul penolakan masif atas keikutsertaan Israel U-20 untuk mengikuti ajang tersebut. Dalam hal ini, beberapa kalangan menolak secara tegas jika tim Israel datang dan bertanding di Indonesia.

Berbagai isu kemudian muncul menyertai situasi yang cukup panas ini. Politik, agama, komitmen, kerjasama, dan lain sebagainya. Pada 29 Maret 2023, FIFA mengumumkan penghapusan Indonesia sebagai host melalui situs resmi induk organisasi sepakbola tersebut.

Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI terbang ke Doha, Qatar untuk bertemu dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino. Setelah pertemuan tersebut, FIFA secara resmi mengumumkan pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah di Piala Dunia U-20 2023.

Terpilih Sebagai Tuan Rumah Sejak 2019

Terpilih Sebagai Tuan Rumah Sejak 2019

Pemilihan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 dilakukan pada tahun 2019 lalu. Saat itu, Indonesia berhasil mengalahkan dua kandidat lain yaitu Peru dan Brasil. Presiden FIFA, Gianni Infantino kemudian mengumumkan secara langsung terkait terpilihnya Indonesia.

Pengumuman tersebut disampaikan dalam acara FIFA Council Meeting yang diadakan di Shanghai, China, 24 November 2019. Pada awalnya, terdapat 10 stadion dipersiapkan di Indonesia yaitu Gelora Bung Karno (Jakarta), Jakabaring (Palembang), dan Pakansari (Bogor).

Kemudian, Mandala Krida (Yogyakarta), Kapten I Wayan Dipta (Bali), Manahan (Solo), Gelora Bung Tomo (Surabaya), Si Jalak Harupat (Bandung), Patriot Chandrabhaga (Bekasi), dan Wibawa Mukti (Cikarang). Namun, PSSI memilih 6 stadion yang menjadi tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-20.

Keenam stadion tersebut adalah Kapten I Wayan Dipta, Gelora Bung Tomo, Si Jalak Harupat, Jakabaring, Manahan, serta Gelora Bung Karno. Menurut PSSI, semua stadion tersebut cukup strategis untuk pelaksanaan acara Piala Dunia U-20 2021.

Piala Dunia Tertunda 2 Tahun

Piala Dunia Tertunda 2 Tahun

Seperti diketahui, rencana pelaksanaan Piala Dunia U-20 yaitu pada tahun 2021. Akan tetapi, terjadi penundaan karena pandemi Covid-19 yang tidak kunjung berhenti. Meskipun penundaan tersebut terjadi, namun FIFA tidak mengubah status Indonesia sebagai host.

FIFA membuat pernyataan resmi bahwa akan membatalkan Piala Dunia U-20 di Indonesia dan Piala Dunia U-17 tahun 2021 di Peru. Kedua event tersebut akan dilaksanakan kembali pada tahun 2023 dengan tuan rumah yang sama.

Persiapan Indonesia

Persiapan Indonesia

Untuk memastikan kesiapan Piala Dunia yang diselenggarakan pada 20 Mei – 11 Juni 2023, Erick Thohir melakukan tour ke semua stadion. Pada hari Sabtu, 11 Maret 2023 Ketua Umum PSSI tersebut berkunjung ke Stadion Si Jalak Harupat dan Stadion Gelora Sriwijaya.

Kemudian pada hari Minggu, 12 Maret 2023 di Stadion Manahan, Solo bersama dengan Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali. Selain itu, juga didampingi oleh Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dan Essy Asiah.

Erick Thohir menjelaskan bahwa Stadion Manahan, Solo sudah layak diajukan untuk menjadi venue penyelenggaraan partai final dan upacara penutupan Piala Dunia U-20 2023. Dalam persiapan tersebut, beberapa klub harus rela pindah sementara karena markasnya sedang direnovasi.

Mulai dari Persib Bandung, Bali United, Persebaya Surabaya, dan Persis Solo. Pada awal tahun 2023, Erick Thohir kembali melakukan kunjungan ke beberapa stadion lain yang akan menjadi tempat bertanding 24 negara nantinya. Persiapan tim sepakbola Indonesia pun semakin matang.

Selain itu, Ketua Umum PSSI tersebut juga memberikan pendampingan dan solusi kepada pemerintah setempat agar Piala Dunia U-20 terlaksana sebaik mungkin. Sementara itu, perwakilan FIFA akhirnya berkunjung ke Indonesia selama satu minggu pada 21-27 Maret 2023.

Menurut Zainudin Amali, pemerintah akan memastikan semua persiapan bisa berjalan sesuai target. Apalagi pemerintah daerah serta pusat telah menjalin kerja sama yang tertulis dalam host city agreement terkait komitmen masing-masing pihak.

Munculnya Penolakan yang Berakhir Pembatalan Tuan Rumah

Munculnya Penolakan yang Berakhir Pembatalan Tuan Rumah

Menuju acara puncak Piala Dunia U-20, muncul gelombang penolakan terhadap kedatangan Timnas Israel ke Indonesia. Hal ini diawali dengan penerbitan surat Gubernur Bali, I Wayan Koster pada tanggal 14 Maret 2023. Kemudian, disusul pernyataan Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah.

Faktanya, Israel telah memastikan satu tempat sejak Juni 2022 untuk bertanding di Piala Dunia U-20. Israel berhasil lolos ke semifinal Euro-19 dan menjadi salah satu dari lima tim Eropa yang nantinya bertanding dalam turnamen besar tersebut.

Tidak hanya itu, Israel juga berhasil lolos ke final dan akhirnya dikalahkan oleh Inggris dengan skor 1-3. Akhir dari gelombang penolakan yang terus muncul membuat FIFA memutuskan untuk membatalkan pengundian (drawing) babak penyisihan Piala Dunia U-20.

Awalnya, drawing tersebut akan dilaksanakan pada 31 Maret 2023 di Taman Werdhi Budaya Art Centre, Bali. Terbaru, FIFA mengungkapkan bahwa akan segera menunjuk tuan rumah baru menggantikan Indonesia.

Akibat Pembatalan dari FIFA

Akibat Pembatalan dari FIFA

I Ketut Suardana selaku Ketua Umum Asprov PSSI Bali menanggapi pembatalan FIFA untuk menjadikan Indonesia sebagai host Piala Dunia U-20. Ia mengungkapkan bahwa Bali akan kehilangan identitas maupun karakter di kancah Internasional.

Apalagi, penolakan secara nyata Timnas Israel U-20 justru datang dari Gubernur Bali, I Wayan Koster. Provinsi yang dianggap memiliki toleransi yang sangat tinggi menjadi hilang seketika karena kepentingan politik pragmatis. Hal ini menjadi sangat menyedihkan untuk semuanya.

Bagi FIFA, mungkin hal ini bukanlah masalah besar karena dapat menunjuk tuan rumah lain dengan cepat. Akan tetapi, bagi Indonesia yang sudah melakukan banyak persiapan dan menghancurkannya sendiri tentu terdengar sangat miris.

Persegi GIanyar sebagai mantan manajer klub area Ligina berharap agar masalah ini tidak berpengaruh pada ANOC 2nd World Beach Games 2023. Acara tersebut akan diselenggarakan bulan Agustus mendatang di Bali. Ia juga berharap semoga kasus ini tidak merugikan Indonesia dan Bali.

Timnas Indonesia U-20 Dibubarkan

Timnas Indonesia U-20 Dibubarkan

Setelah pembatalan tuan rumah dan tidak diizinkan untuk ikut bertanding,Shin Tae-young selaku pelatih langsung membubarkan Timnas Indonesia U-20. Pembubaran ini terjadi saat Presiden Joko Widodo mengunjungi para pemain yang sedang berlatih di SUGBK pada hari Sabtu, 1 April 2023.

Agar semuanya tidak larut dalam keterpurukan, Presiden Jokowi memberikan motivasi agar mereka lebih bersemangat untuk kedepannya. Beliau mengungkapkan bahwa Indonesia pasti akan memiliki tim yang kuat dan siap untuk bertanding kedepannya.

Permasalahan yang terjadi di Piala Dunia U-20 2023 membuat tim sepakbola Indonesia tidak dapat bertanding sekaligus status tuan rumahnya dicabut. FIFA mengeluarkan pernyataan pencabutan tersebut setelah adanya kisruh terkait adanya gelombang penolakan kedatangan Timnas Israel.